Tangki Air Panas, Korosi dan Anoda

Sebuah tangki air panas berbahan logam (khususnya baja dan besi) atau dari stainless steel maupun mild steel dapat timbul korosi atau karat dan hal tersebut dapat terjadi lebih cepat dengan kondisi-kondisi tertentu. Beberapa faktor yang dapat mempercepat terjadinya korosi, antara lain adalah :

  1. Kandungan air baku yang masuk ke dalam tangki air panas
  2. Iklim setempat
  3. Kualitas bahan logam tangki air panas
  4. Kualitas lapisan pelindung yang ada di dalam tangki air panas
  5. Ada atau tidaknya komponen magnesium anoda dalam sebuah tangki air panas
  6. Pengaturan suhu air panas, dan lain-lain   

Korosi Logam Tangki Air Panas

Korosi pada logam merupakan masalah utama di bidang konstruksi atau industri yang berbahan baku logam. Hal ini disebabkan, karena bertambahnya aktivitas industri, sehingga menghasilkan gas buang yang menyebabkan lingkungan menjadi korosif.

Korosi merupakan kerusakan material akibat reaksi antara logam atau logam paduan dengan lingkungan atau korosi adalah suatu proses elektrokimia yang melibatkan adanya transfer elektron dari anoda menuju katoda (Jones, 1992). Akibat korosi logam dapat menyebabkan penurunan kekuatan, perubahan warna, mudah terjadi keretakan, dan dapat menyebabkan polusi bagi lingkungan.

Proses Korosi

Air dingin mengandung oksigen terlarut menyebabkan molekul oksigen dan air tertarik ke permukaan logam akibat adanya elektron yang dilepaskan oleh atom besi (Fe) semakin meningkat, sehingga molekul air dan oksigen mengalami reduksi dan daerah ini menjadi bersifat katodik menghasilkan ion hidroksil (OH-). Adanya ion Fe2+ dan ion OH- serta oksigen di permukaan logam yang semakin meningkat, maka kedua ion tersebut bereaksi membentuk Fe(OH)2 yang akhirnya berubah menjadi Fe(OH)3 atau FeOOH yang berwarna coklat menempel di permukaan logam yang akhirnya membentuk kerak (Jones, 1992).

Dalam air tanah yang mengandung kalsium dan magnesium sebagai air sadah akan mempengaruhi laju korosi baja karbon, akibat kation kalsium dan magnesium dengan adanya gas karbon dioksida dan ion hidroksida akan membentuk kerak sebagai kalsium atau magnesium karbonat (Treathewey, 1991).

Dalam artikel ini akan diulas tentang fungsi pemasangan magnesium anoda dalam sebuah tangki air panas berbahan logam.

Fungsi Batang Anoda

Magnesium Anoda Tangki Air Panas

Tujuan pemasangan batang anoda, yang terkadang disebut sebagai batang korban, adalah untuk mencegah tangki berkarat. Tangki air panas stainless maupun mild steel disarankan untuk dipasangan komponen ini. Magnesium anoda terbuat dari logam yang lebih mudah terkorosi dari lapisan tangki, dan mereka melepaskan ion dan mineral yang menyebabkan korosi keluar dari air. Beberapa tangki air panas dipasang magnesium anoda lebih dari untuk meminimalkan terjadinya korosi. Magnesium anoda pada tangki air panas memiliki usia kerja yang tergantung dari kondisi di dalam tangki tersebut.

Penggantian Batang Anoda

Untuk menentukan apakah batang anoda masih berfungsi atau tidak, meskipun karat di air biasanya menjadi bukti bahwa sebenarnya tidak. Pertama, matikan daya atau sumber bahan bakar ke water heater, dan matikan pasokan air dingin. Lepaskan batang dari bagian atas tangki, dan angkat; jika buruk, lapisan luar akan hilang dan inti bagian dalam terbuka. Mengganti batang dengan yang identik akan mencegah karat lebih lanjut terbentuk pada lapisan, meskipun Anda masih harus menyiram dan membersihkan tangki untuk menghilangkan apa yang telah terkumpul.

Produsen dan Aplikator Tangki Air Panas

PT Gramitra yang berkedudukan di Denpasar dan Surabaya, adalah perusahaan di bidang penjualan tangki air panas stainless maupun mild steel merk Ecoheat, sekaligus aplikator tangki air panas dan heatpump water heater. Kami sudah berpengalaman di bidang water heater sejak tahun 1997 karena didukung oleh tenaga yang berpengalaman di bidang sistem water heater.  Kami sudah mempunyai banyak referensi tangki air panas dan heatpump water heater untuk proyek-proyek komersial terkenal di seluruh Indonesia.

Referensi

  1. Jones, (1992), Principles and Prevention of Corrosion, Macmillan PC, USA
  2. Trethewey, (1991), Korosi untuk Mahasiswa Sains dan Rekayasawan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta1.

Related Posts

Leave a Reply